Akibat Tagar #deletefacebook Saham Facebook Anjlok

Belum lama ini Facebook mendapat kecaman keras karena dinilai melakukan praktik jual beli data. Facebook saat ini merupakan medsos terbesar di dunia yang anggotanya hampir diseluruh dunia. Mengingat banyak data-data pribadi yang kita kirim di akun Facebook ini membuat facebook dijuliki sebagai harta karun data pribadi.

Gerakan tagar #deletefacebook ini dipicu karena belakangan ini diketahui facebook melakukan praktik berbagi data pengguna. Tidak ketinggalan juga salah satu pendiri WhatsApp Brian Acton juga memutuskan untuk bergabung dengan gerakan DeleteFacebook ini. Di akun Twitternya dia berkicau "It is time. #deletefacebook"

WhatsApp sendiri merupakan salah satu bagian dari Facebook setelah perusahaan ini diakuisisi oleh Facebook pada tahun 2014 dengan nilai $ USD 16 Miliar. Namun Brian Acton sendiri selaku pendiri WhatsApp sudah keluar dari perusahaan sejak 2017 lalu.


Menurut berita CNN Indonesia salah satu petinggi Facebook Alex Stamos dikabarkan mengundurkan diri dari kepala kemanan Facebook. Menurut kabar, Samos akan keluar dari Facebook pada bulan Agustus mendatang.

Stamos memutuskan hengkang di tengah krisis penyalahgunaan 50 juta data personal pengguna Facebook. Kabarnya sebelum hengkang ia terlibat perselihan dengan petinggi perusahaan terkait isu keamanan data pengguna.

Menurut kabar, 50 juta data pribadi pengguna facebook dicuri dan disimpan oleh lembaga analisis data Cambridge Analytics. Perusahaan ini diketahui bekerja dalam pemenangan Donald Trump pada pemilu Amerika Serita tahun 2016 lalu.

Menurut pemberitaan pengguna facebook ini dijadikan target kampanye atau microtargetting kepada mereka sehingga mereka terpengaruh agar kemudian memilih Donald Trump pada pemilu Amerika Serikat tahun 2016 lalu.

Saat ini Facebook tengah menghadi kasus hukum berkaitan dengan kebocoran data pengguna yan diduga digunakan secara ilegal oleh pihak tertentu untuk kepentingan politik. Akibat dari kejadian ini Facebook meminta Cambidge Analytics menghapus data pengguna facebook pada sistem data base mereka. Namun etiket kurang baik ditunjukkan pada Cambridge Analytics yang tidak mau memenuhi permintaan Facebook tersebut, hingga pada akhirnya facebook yang memblokir Cambridge Analytics dari platform sosmed mereka.

Kecurangan yang dilakukan oleh Cambridge Analytics ini diketahui bahwa penggunaan data ilegal ini berawal dari Aplikasi Facebook bernama Thisisyourdigitallife yang digagas oleh Cambridge Analytics dan GSR (Global Science Research).

Aplikasi ini memindai aktifitas pengguna facebook terutama aktifitas "Like" mereka. Lewat aplikasi yang diinstall di FB ini, mereka bisa mengetahui perilaku puluhan juta pengguna facebook dan menjadikannya target kampanye politik. Inilah awal malapetaka masalah Facebook.

Kejadian ini bisa dikatakan kejahatan yang sudah direncanakan, dengan korbannya adalah Facebook. Mereka diawal melakukan kerjasama dan menawarkan sebuah program khusus, dan Facebook tidak mencurigai karena dinilai tawaran tersebut bermanfaat. Namun, ternyata mereka punya maksud dan tujuan terselubung untuk mengambil data khususnya warga Amerika Serikat yang diambil secara ilegal untuk keperluan politik.

So.... kejadian ini sudah dipertanggungjawabkan oleh Facebok, dan disini Facebook juga merupakan korban dari Cambridge Analytics. Facebook bergerak cepat untuk melindungi data para penggunanya.

Dengan kejadian ini saham Facebook anjlok sampai kisaran 6% dan diperkirakan Facebook mengalami kerugian senilai USD $ 30 Miliar. Walau kejadian ini kasusnya di Amerika Serikat, tapi dampaknya terhadap penurunan saham Facebook ini sangat besar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Akibat Tagar #deletefacebook Saham Facebook Anjlok"

Post a Comment