Tips Membentuk The Winning Team

Dari mulanya manusia dilahirkan ke dunia ini tidak lepas dari bantuan orang lain, karena manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial bukan makhluk individual. Maka dari itu, kerjasama dengan orang lain adalah kunci untuk menciptakan sebuah keberhasilan. Kesuksesan seoran Kepala Desa dalam perjuangannya memenangkan "PILKADA" adalah buah dari hasil kerjasama dengan orang lain yang terbentuk dalam sebuah tim kerja.

Sebuah tim kerja yang kompak dan solid akan dapat membuahkan hasil kesuksesan bersama. Ada pepatah mengatakan; "Anda bisa saja gagal dengan 'the great team', tetapi Anda tak akan bisa menang tanpanya". Ini menggambarkan bahwa sebuah tim besar bisa saja membuat kita gagal, jika tim tersebut tidak kompak dan solid, maka sebuah tim besar harus selalu dijaga kebersamaannya untuk bisa menciptakan kesuksesan bersama.

Artikel lain : Tips Untuk Mengambil Keputusan Secara Cepat dan Tepat

Anda tak akan bergerak cepat, kecuali Anda punya The winning team yang juga berorientasi pada nilai-nilai kecepatan. Kouzes & Posner (Change! ~ Hal.242) menemukan, seorang pemimpin yang melakukan perubahan tidak dapat bekerja sendiri. Baginya, individualistic achievement hanyalah mitos belaka. Mereka berdua berkata, bahwa kita tidak bisa melakukan hal yang terbaik tanpa orang lain. Ini menunjukkan bahwa orang lain juga berperan dalam proses keberhasilan kita.

Berikut ini adalah tips untuk membentuk sebuah tim yang kompak untuk menjadi "The Winning Team"

1.  Jangan terlalu ambisius dengan membentuk sebuah super-team. Superteam terdiri dari orang-orang yang super hebat. Ali-alih memilih mereka, pilihlah orang-orang yang mau bekerjasama, mau memberikan kontribusi yang saling melengkapi. Orang-orang yan super cenderung tidak bisa bekerja sama dalam team dan merasa bisa bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain. Orang-orang yang biasa saja sesungguhnya sudah cukup untuk membangun tim yang tangguh, asalkan mereka punya komitmen yang kuat.

2.  Rekrut orang-orang yang komit terhadap kesempurnaan, memiliki standar yang tinggi, memerhatikan detail, dan action oriented. Jangan merekrut orang-orang yang mudah cemas dan memiliki banyak persoalan pribadi, sebab ia akan membebani tim dengan masalah-masalah pribadinya. Carilah orang-orang yang punya orientasi pada ketellitian dan komitmen tinggi pada kesempuraan, bukan yang sudah sempurna.

3.  Berikan standar atau ketentuan-ketentuan  yang jelas. Tim bisa bekerja dengan baik kalau standarnya jelas, namun tetap ada ruang untuk fleksibilitas.

4.  Harapkan yang terbaik. Tim harus didorong untuk memaksimalkan potensinya dalam menghasilkan karya yang terbaik.

5.  Perkuat jalinan komunikasi. Maka jangan biarkan mereka saling mengisolasi diri satu sama lain. Semakin anggota tim saling mengenal satu sama lain, semakin baik tim bekerja. Para pekerja Jepang biasanya perk=gi karaoke bersama, ngobrol-ngobrol di kedai kopi setelah jam kerja, bahkan mandi berendam bersama untuk memupuk kebersamaan. Hasilnya, orang-orang biasa itu bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Baca juga :  Cara Daftar Google Webmaster Tools Blog

6.  Memberikan perhatian. Seorang pemimpin bisa memberikan semangat kerja tim dengna memberikan kepercayaan dan mengungjungi timnya. Tom Peters memperkenalkan konsep MBWA (Management by Walking Around). Dengan melakukan kunjungan, tim merasa diperhatikan dan semangat mereka semakin tumbuh.

7.  Personalisasikan penghargaan. Semakin besar perusahaan, semakin terdapat kecenderungan formalitas dan semakin hilang sentuhan pribadi. Padahal anggota tim bukanlah sekedar angka, melainkan kumpulan dari personal-personal yang harus diberikan penghargaan.

8.  Berikan penghargaan tim. Jangan berikan penghargaan individual, melainkan berikan penghargaan tim sebagai wujud dari penghargaan kerja sama tim.

9.  Berikan sentuhan "cross border". Sebuah tim tidak bekerja secara vakum atau terisolasi dari tim lainnya. Tim yang Anda bentuk akan bekerja efektif kalau tim tersebut juga diterima oleh tim lainnya dan mereka saling mendukung. Bila perlu, buat pelatihan-pelatihan cross-border yang sama pentingnya dengan pelatihan-pelatihan kompetensi tim.

10.  Rayakan bersama. Setiap kali tim berhasil mencapai hasil tertentu maka pemimpin tim harus mampu membuat semacam perayaan lewat sebuah kegiatan yang menunjukkan pengakuan atas kemenangan bersama.

11.  Jangan pernah membubarkan "the winning team". Sebuah tim tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan melalui sebuah proses yang melibatkan bukan saja kompetensi dan skill, tapi juga emosi dan energi. Sekali ia terbentuk, Anda harus terus memupuknya, memperkuatnya untuk nantinya bisa memberdayakan semua dan sukses bersama.

Itulah sebelas tips bagaimana membentuk sebuah tim yang winning team. Sobat blogger semuanya, sudah saatnya kita lepaskan budaya individualis, kita bangun budaya sosial karena kita pada dasarnya adalah makhluk yang tak bisa lepas dari bantuan orang lain. Dengan membentuk sebuah tim yang solid, kita akan bisa sukses bersama-sama dengan tim tersebut. Maka, jadilah penggerak tim yang mampu menghidupi, mengembangkan dan memberdayakan.

Salam Blogger ~ Indonesia

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips Membentuk The Winning Team"

Post a Comment